Warga Malaysia lebih siaga terhadap ancaman bencana
Meskipun banyak yang menganggap negara mereka berada di luar zona berisiko tinggi, beberapa peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini telah mengubah sudut pandang mereka.
Oleh Grace Chen untuk Khabar Southeast Asia di Kuala Lumpur
Indonesia baru-baru ini bergerak untuk meningkatkan peran militer dalam upaya penanggulangan teror. Apakah Anda setuju dengan peran militer yang lebih luas?
![Anak-anak berjalan melintasi Gereja Methodist Banda Aceh pada tanggal 7 Desember 2013. [Nurdin Hasan/Khabar]](/shared/images/2014/01/10/140110-NURDIN-ACEH-ID-100_67.jpg)
![Kaum muda Kristen tampil pada Perayaan Natal Nasional di Jakarta pada tanggal 27 Desember 2013. Di Universitas Nasional di Jakarta, para mahasiswa Muslim membantu mengamankan sebuah perayaan Natal kampus. [Adek Berry/AFP]](/shared/images/2014/01/09/140109_ZAHARA_ID_TOLERANCE_CHRISTMAS_ID-100_67.jpg)
![Kaum Muslim Sunni dan Syiah dari Sampang, Madura menampilkan perjanjian damai 23 September untuk mengakhiri perselisihan separatis dan memungkinkan lebih dari 200 Muslim Syiah yang diusir untuk kembali ke rumah. Akan tetapi, sampai saat ini hanya sedikit yang telah kembali. [Ferri/Khabar]](/shared/images/2014/01/08/140108_OKKY_ID_SUNNI_SHIA_SAMPANG_VG1-100_67.jpg)
![Ustad Agus Abdullah (tengah di podium) berbicara tentang konflik di Suriah selama acara penggalangan dana pada tanggal 15 Desember di sebuah masjid di Jakarta Barat. [Ismira Lutfia Tisnadibrata/Khabar]](/shared/images/2013/12/25/131227_ISMIRA_ID_TERRORISM_FUNDING_VG1-100_67.jpg)
![Para korban selamat topan Haiyan bersiap menaiki pesawat C-130 milik Australia dan AS untuk meninggalkan Tacloban yang porak poranda karena badai pada tanggal 18 November. [Foto milik Marinir AS]](/shared/images/2013/11/26/131126-FORUM_TYPHOON2PE1_PP-270_180.jpg)