Khabar Southeast Asia

Pesta damai jalanan menutup ulang tahun kota Jakarta

Oleh Ratna Puspita dan Okky Feliantiar untuk Khabar Southeast Asia di Jakarta

Juli 15, 2013

Ratusan ribu warga Jakarta memadati jalan Thamrin dan Sudirman pada tanggal 22 Juni untuk menghadiri Malam Muda-Mudi, bagian dari ulang tahun ke-468 kota tertua di Indonesia. [Ratna Puspita/Khabar].

Ratusan ribu warga Jakarta memadati jalan Thamrin dan Sudirman pada tanggal 22 Juni untuk menghadiri Malam Muda-Mudi, bagian dari ulang tahun ke-468 kota tertua di Indonesia. [Ratna Puspita/Khabar].

Ratusan ribu orang turun ke jalan-jalan utama Jakarta pada tanggal 22 Juni ketika kota tersebut menyelenggarakan Malam Muda-Mudi untuk merayakan ulang tahun ke-468-nya.

Pemerintah kota menutup jalan-jalan utama dari Bundaran Hotel Indonesia sampai Monumen Nasional (Monas) dan mendirikan delapan buah panggung hiburan.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ("Jokowi") mengatakan ibu kota menyambut setiap orang dalam damai dan harmoni untuk perayaan ulang tahunnya, dan ia mendesak warga untuk memberikan contoh positif bagi seluruh bangsa.

Jika masyarakat Jakarta, dengan berbagai ras, agama, dan status ekonomi yang berbeda bisa bersatu, begitu juga masyarakat bagian lain negara itu, katanya. "Kami, warga Jakarta, harus menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia," kata Jokowi.

Jakarta, kota terbesar, terpadat dan paling beragam di Indonesia, memiliki sejarah yang menarik, diwarnai oleh kontak dengan para pedagang China, India dan Portugis selama berabad-abad. Saat ini, orang-orang dari seluruh nusantara yang luas tersebut bermukim di sini.

"Siapa yang tidak akan menikmati Jakarta? Meskipun lalu lintasnya padat dan terdapat banyak polusi udara dari kendaraan dan pabrik, Jakarta menawarkan banyak kesempatan untuk pekerjaan, pendidikan, perawatan kesehatan yang baik, berbelanja dan lain-lain," kata I Made Suryadinata, orang Bali yang telah tinggal di Jakarta selama lebih dari 15 tahun.

Selama perayaan, hiburan gratis mulai dari musik rock sampai Keroncong, dari jazz sampai musik tradisional adat Betawi yang asli Jakarta telah ditawarkan.

Di atas jalan Thamrin dan Sudirman, anak-anak dari usia 10-13 tahun memainkan Marawis, musik campuran Timur Tengah dan Betawi (asli Jakarta). Lagu-lagu Marawis biasanya memuji Allah dan Nabi Muhammad. Mereka juga memainkan rebana dan instrumen perkusi untuk menyambut Ramadhan.

"Perayaan muda-mudi ini menarik; tidak hanya menghibur tetapi juga memberitahu Anda bahwa Bulan Suci Ramadhan sedang mendekat. Semua lagu yang dinyanyikan dalam acara tersebut mengingatkan umat Islam untuk siap menghadapi Bulan Suci tersebut. Juga nuansa lagu-lagu Islam selalu damai, mengirimkan pesan-pesan toleransi dan harmoni," kata warga Jakarta, Arvianti Novita.

Wahfiudin Sakam dari Jakarta Islamic Centre (JIC) mengatakan bahwa kaum muda harus memainkan peran penting dalam menjaga kesatuan Indonesia. Ia juga menambahkan bahwa lembaga agama harus menyediakan fasilitas sehingga para muda-mudi dapat mengembangkan toleransi dan kreativitas.

Wahfiudin berkata kepada Khabar bahwa lembaga agama harus memikirkan pengembangan fasilitas seperti lapangan olahraga, teater terbuka dan taman di mana orang-orang muda bisa berkumpul dan terlibat dalam dialog antaragama. "Saat ini, remaja kita masih fokus pada kenikmatan materi," katanya.

Dia mendorong kaum muda Indonesia untuk terlibat dalam kegiatan agama dan kegiatan kemanusiaan yang membantu diri mereka sendiri dan orang lain. "Kita bisa menggunakan forum di kalangan pemuda untuk mengatasi masalah komunal atau bencana seperti banjir, lalu lintas, narkotika, dan isu-isu lainnya," katanya.

Suryadinata, warga Jakarta, menyarankan bahwa perayaan ulang tahun tersebut di masa depan dapat menawarkan kesempatan untuk melakukan layanan kemanusiaan demi kepentingan bangsa.

"Setiap kegiatan kemanusiaan seperti donor darah, bantuan keuangan bagi mereka yang terkena bencana alam atau mungkin koleksi buku untuk membantu mendidik masyarakat merupakan cara-cara yang bagus untuk meningkatkan ulang tahun ini," katanya.

Awal Tentang Kami Sanggahan +Fullsite