Khabar Southeast Asia

Meskipun ada penangkapan akhir-akhir ini, para ahli peringatkan kemungkinan serangan teroris lebih lanjut

Oleh Aditya Surya untuk Khabar Southeast Asia di Surabaya, Jawa Timur

Agustus 01, 2013

Petugas rumah sakit mengangkut jasad seorang tersangka teroris yang ditembak oleh polisi di Tulungagung, Jawa Timur pada tanggal 22 Juli. Warga Indonesia merasa cemas menjelang perayaan Idul Fitri, takut akan terjadinya potensi serangan, setelah serangkaian insiden keamanan baru-baru ini. [M.Andika/Khabar]

Petugas rumah sakit mengangkut jasad seorang tersangka teroris yang ditembak oleh polisi di Tulungagung, Jawa Timur pada tanggal 22 Juli. Warga Indonesia merasa cemas menjelang perayaan Idul Fitri, takut akan terjadinya potensi serangan, setelah serangkaian insiden keamanan baru-baru ini. [M.Andika/Khabar]

Ramadhan tahun ini belum bebas dari insiden teroris, dan para pakar keamanan memperingatkan tentang perlunya kewaspadaan selama Idul Fitri.

Kapolda Jawa Barat Suhardi Alius mengkonfirmasi serangan terhadap Kantor Polisi Rajapolah di Tasikmalaya pada tanggal 20 Juli. Dua pria yang mengendarai sepeda motor melemparkan sebuah bom di kantor polisi itu pada siang bolong, kemudian meledakkannya dengan menggunakan ponsel.

Para teroris menggunakan bom panci yang berisi kalium dan bahan peledak lainnya, katanya.

"Tidak ada yang terluka dan tidak ada kerusakan serius. Ledakannya kecil. Namun, polisi sangat prihatin tentang kemungkinan serangan di masa depan," kata Suhardi kepada Khabar Southeast Asia melalui telepon.

Hanya dua hari setelah insiden di Tasikmalaya, polisi menyergap empat tersangka teroris di Tulungagung, Jawa Timur pada tanggal 22 Juli. Dua tersangka tewas dalam sergapan itu, sementara dua lainnya cedera dan ditahan.

Menurut polisi, para tersangka dipersenjatai dengan bom rakitan dan dikaitkan dengan teroris di Poso. Pihak berwenang telah memantau mereka selama hampir tiga bulan sementara mereka pindah dari kota ke kota di Jawa Timur dalam upaya untuk menghindari deteksi.

Menyebarkan ketakutan

Insiden ini, dua penjebolan penjara baru-baru ini, dan propaganda teroris menyebabkan rakyat Indonesia cemas.

"Kami berharap bahwa dengan penangkapan dua teroris, polisi akan memiliki lebih banyak sumber daya untuk melakukan penyelidikan. Warga telah berspekulasi bahwa serangan ini baru dimulai," kata Lidya Novita, seorang mahasiswi pascasarjana dalam studi keamanan dari Universitas Airlangga di Surabaya.

"Banyak teroris telah melarikan diri dari penjara. Basri alias Bagong, melarikan diri dari sebuah penjara di Poso, Sulawesi Tengah. Empat teroris dilaporkan telah melarikan diri dari LP Tanjung Gusta di Medan," katanya.

"Selain itu, Santoso, pemimpin Mujahidin di Indonesia Timur, menyebarkan pemikirannya tentang jihad yang salah melalui YouTube. Yang saya maksud dengan 'Jihad yang salah' adalah Jihad yang bertujuan membunuh orang atas nama agama," lanjutnya.

"Kami sekarang tidak hanya bertarung dengan 'ideologi' tetapi juga orang-orang sungguhan yang mencoba untuk melakukan balas dendam. Sayangnya, kita tidak tahu siapa target mereka. Serangan bisa melukai dan membunuh banyak orang tidak bersalah," Sayid Ahmad, seorang ulama Islam berusia 55 tahun dari Surabaya, berkata kepada Khabar.

"Warga sekarang lebih berhati-hati dan lebih takut atas kemungkinan serangan setiap saat. Idul Fitri adalah hari kebebasan, bukan ketakutan; situasi ini menyedihkan," lanjutnya.

Mardigu Prasantyo, seorang psikolog yang telah membantu polisi dalam berbagai interogasi teroris, mengatakan pemerintah harus waspada untuk kemungkinan serangan teroris selama Idul Fitri.

"Mereka (teroris) ingin menyasar orang banyak dan membuat ancaman kepada warga. Menjelang Lebaran, kita semua harus waspada," kata Mardigu kepada Khabar melalui SMS.

Pakar teroris Al Chaidar mengungkapkan pendapat serupa. Dia memperingatkan Densus 88 dan pemerintah bahwa Santoso dan kelompoknya dapat melakukan tindakan teror selama Ramadhan dan Lebaran. "Santoso sudah memberikan indikasi awal melalui YouTube," Chaidar berkomentar kepada Khabar.

Polri sedang melakukan operasi keamanan khusus untuk menjaga Idul Fitri dan pemantauan tempat-tempat penting.

Awal Tentang Kami Hubungi Kami Sanggahan +Fullsite