Meskipun berhasil dalam mengendalikan terorisme, Densus 88 sedang menghadapi kritik karena tidak menangkap tersangka hidup-hidup.
![Bocah keturunan Myanmar, Mon boy Ong (kanan), tampak pada akhir Januari dengan bibinya Auey dan sepupunya yang masih kecil di kamp pekerja migran dekat kota Phuket. [Somchai Huasaikul/Khabar]](/shared/images/2014/02/01/140201-STEPHEN_BURMESE_TH-100_67.jpg)
![Foto seorang buronan yang tertangkap, Mas Selamat bin Kastari, tergantung di kios surat kabar di Singapura pada Mei 2009. Pihak berwenang Singapura pada saat ini menahan putranya, Masyhadi Mas Selamat, karena dituduh terlibat dengan Jemaah Islamiyah (JI). [Roslan Rahman/AFP]](/shared/images/2014/01/31/140131_OKKY_ID_JI_SINGAPORE_VG-100_67.jpg)
![Presiden Susilo Bambang Yuhdoyono, Ibu Negara Ani Yudhoyono, dan Direktur Bank Mandiri Budi G. Sadikin (kiri ke kanan) mendengarkan pemenang Program Wirausaha Muda selama Mandiri Expo di Jakarta pada tanggal 15 Januari. [Yudhi/Khabar]](/shared/images/2014/01/30/140130_YENNY_ID_JOB_VG1-100_67.jpg)
![Seorang anggota Densus 88 membidik sebuah rumah di Bandung di mana para tersangka baku tembak dengan polisi pada tanggal 8 Mei 2013. Unit kontraterorisme ini menghadapi kritik karena konon menggunakan kekerasan yang berlebihan dalam operasinya. [Usep Usman Nasrullah/AFP]](/shared/images/2014/01/17/140117_ISMIRA_ID_DENSUS_VG1-100_67.jpg)
![Para korban selamat topan Haiyan bersiap menaiki pesawat C-130 milik Australia dan AS untuk meninggalkan Tacloban yang porak poranda karena badai pada tanggal 18 November. [Foto milik Marinir AS]](/shared/images/2013/11/26/131126-FORUM_TYPHOON2PE1_PP-270_180.jpg)