Khabar Southeast Asia

  • English
  • Bahasa

Polisi Malang terima uang tunai dan Al-Qur'an dari Arab Saudi

Oleh Aditya Surya untuk Khabar Southeast Asia di Malang, Jawa Timur

Februari 06, 2014

Seorang wanita Muslim membaca Al-Qur'an di Mekah. Pemerintah Saudi baru-baru ini menyumbangkan 1.200 Al-Qur'an berbahasa Indonesia kepada polisi di Malang, Jawa Timur. [Mustafa Ozer/AFP]

Seorang wanita Muslim membaca Al-Qur'an di Mekah. Pemerintah Saudi baru-baru ini menyumbangkan 1.200 Al-Qur'an berbahasa Indonesia kepada polisi di Malang, Jawa Timur. [Mustafa Ozer/AFP]

Polisi Malang telah mendistribusikan Al-Qur'an di komunitas mereka setelah menerima sumbangan 1.200 Al-Qur’an versi Bahasa Indonesia dan Rp 200 juta ($16.400) dalam bentuk tunai baru-baru ini dari Arab Saudi.

Bantuan tersebut diprakarsai oleh petugas polisi yang menghubungi perwakilan pemberi hibah Saudi secara langsung, menurut Kapolres Malang Deriyan Jayamarta kepada Khabar Southeast Asia.

“Karena komunikasi yang dilakukan oleh anggota staf kami, kami menerima respon yang baik dari Kerajaan tersebut. Sumbangan Al-Qur'an dan bantuan akan membantu anggota kami dan warga lokal di sini untuk mempelajari lebih banyak tentang Islam,” katanya.

Bantuan uang akan digunakan untuk merenovasi Masjid Sabilul Huda di Malang, ia menambahkan. Renovasi diharapkan akan selesai pada bulan Juni, bertepatan dengan Ramadhan.

Warga Malang Yunita Ashari mengatakan bantuan tersebut akan meningkatkan kesempatan bagi anak-anak di kawasan itu untuk mempelajari ajaran Islam.

“Malang adalah kota kecil, dan dengan perluasan masjid kami berharap bahwa anak-anak kami akan memiliki lebih banyak ruang untuk bermain, tetapi pada saat yang sama belajar tentang Al-Qur'an,” katanya kepada Khabar.

Tanpa melibatkan politik

Arab Saudi sebelumnya telah menyumbangkan uang untuk membantu lembaga-lembaga pendidikan Islam.

“Menurut saya, setiap hadiah dari Arab Saudi bagi umat Islam di Indonesia adalah untuk membantu mereka memahami Islam dan mempraktikkan ajaran Islam dalam kehidupan nyata. Tidak ada keterlibatan politik,” kata Khairuddin, seorang pemimpin Islam di Malang. Dia menambahkan bahwa sumbangan ini adalah contoh yang baik bagaimana umat Islam bisa saling membantu.

Kapolres Deriyan mengatakan sumbangan itu tidak ada hubungannya dengan peraturan baru di Malang yang mengizinkan polisi wanita mengenakan jilbab di tempat kerja. Polwan hanya merupakan 5% - atau sekitar 200.000 - dari total jumlah aparat penegak hukum di Indonesia pada akhir 2013, katanya.

“Kami tidak menerima praktik politik apa pun dalam bantuan ini,” kata Deriyan.

Melawan ekstrimisme

Para ahli yakin bahwa bantuan ini akan membatasi intoleransi dan terorisme.

“Jika kita memiliki pemahaman yang baik tentang Islam dan Al-Qur'an, kita akan lebih toleran terhadap orang lain dan menghargai perbedaan yang kemudian akan mulai mengekang terorisme,” kata Khairuddin kepada Khabar.

Deriyan mengatakanbahwa pihak berwenang setempat terus memantau daerah itu secara ketat, terutama setelah bom rakitan meledak di ATM Bank Mandiri bulan lalu.

“Kami akan menyeimbangkan ajaran Islam yang baik dengan kewaspadaan dan kesiapan keamanan,” katanya.

Awal Tentang Kami Sanggahan +Fullsite