Ekstremis Indonesia berselisih soal ISIS

Banyak anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) menolak kelompok Timur Tengah tersebut.

Oleh Aditya Surya untuk Khabar Southeast Asia di Jakarta

Agustus 23, 2014
Apdf-id
 Seorang korban bom, Ayub Aseh, sedang dirawat di Rumah Sakit Srisakhon di Narathiwat. Ayub terluka dan terlempar ke belakang akibat daya ledak bom rakitan (IED) pinggir jalan di dekat Desa Dahong. Penduduk setempat datang membantunya. [Rapee Mama/Khabar]
Muslim Ujung Selatan seringkali terluka akibat IED pemberontak
Para pemberontak yang sinis mencemooh pemerintah dengan selebaran “maaf, salah sasaran”.
 Taufik Abdul Halim berjalan dengan polisi di Jakarta pada tahun 2001. Dia kembali ke Malaysia bulan lalu setelah menjalani hukuman 12 tahun di sebuah penjara di Indonesia. [AFP]
Malaysia pantau teroris JI yang dibebaskan
Taufik Abdul Halim kembali ke keluarganya pada bulan November, namun pemerintah mengawasi ketat mujahid yang baru dipulangkan ini.
 Keluarga-keluarga di Irak yang melarikan diri dari kekerasan ISIS tiba untuk berlindung di daerah yang dikendalikan Kurdi di Mullah Abdullah, Irak, pada 15 Oktober. [Marwan Ibrahim/AFP]
Penjara ISIS di Irak: ‘siksaan, kelaparan dan penyakit'
Banyaknya orang yang ditahan kelompok militan menunjukkan gigihnya perlawanan rakyat terhadap kekerasan mereka, menurut menteri dalam negeri Irak.

Jajak Pendapat

Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tidak mewakili kaum Muslim.

Hasil Peninjauan

Rangkaian Foto

Umat Islam membaca Al-Qur'an di Masjid Agung Istiqlal pada 4 Mei di Jakarta, sebagai bagian dari

Kelompok garis keras Indonesia ancam toleransi

Tradisi Islam moderat dan toleran di Indonesia terancam oleh kelompok-kelompok garis keras yang memaksakan pandangan konservatif mereka pada orang lain dan mengintimidasi agama minoritas.