Ekstremis mimpikan kekhalifahan bergaya ISIS di Asia Tenggara

Aparat di Indonesia dan Malaysia cemas bahwa teroris dalam negeri akan mencoba untuk mendirikan kekhalifahan bergaya ISIS di Asia Tenggara.

Oleh Aditya Surya di Jakarta dan Alisha Nurhayati di Kuala Lumpur untuk Khabar Southeast Asia

Oktober 16, 2014

Komentar | Cetak | Email |

Seorang gadis Yazidi yang meninggalkan rumahnya ketika militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyerang kota Sinjar, Irak memandang, 16 Agustus, di dalam sebuah bangunan yang setengah rampung di mana dia tinggal di luar Dohuk, di daerah otonomi Kurdistan. Sebuah pamflet ISIS baru-baru ini mengatakan bahwa pejuangnya "diperbolehkan untuk melakukan hubungan intim dengan budak perempuan yang belum mencapai pubertas jika dia sehat untuk melakukan hubungan itu" [Ahmad Al-Rubaye / AFP]

Dokumen ISIS yang memperbolehkan pemerkosaan terhadap 'orang kafir' menimbulkan rasa muak

Masyarakat Indonesia mengungkapkan perasaan muak terhadap pamflet kelompok ekstremis tersebut yang memperbolehkan para pejuangnya untuk memperkosa tawanan perempuan dan bahkan anak-anak perempuan y...

Jenderal Moeldoko (kiri), Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), menyematkan tanda khusus pada seragam seorang tentara dalam upacara pembukaan Tri Matra IX, latihan gabungan antara satuan-satuan TNI yang berbeda di Bandara Halim Perdanakusuma di Provinsi Banten pada tanggal 1 Desember. [Pemberian TNI]

Militer Indonesia waspadai kelompok radikal

Militer dan masyarakat Indonesia harus bekerja bahu-membahu secara luas untuk menghancurkan kelompok teroris seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan.

Orang-orang Kristen membawa telur raksasa yang ditempeli pesan untuk presiden setelah merayakan Paskah di luar istana presiden di Jakarta pada 31 Maret 2013. Sekarang, pemerintah baru menyusun RUU untuk melindungi agama minoritas dan kelompok agama tidak resmi di Indonesia dari intoleransi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan. [Adek Berry/AFP]

Indonesia susun RUU untuk melindungi semua agama

Pemerintah Presiden Joko "Jokowi" Widodo mempersiapkan sebuah RUU yang bertujuan untuk memajukan kerukunan dan membersihkan intoleransi agama dari bangsa yang beragam tersebut.

Berita Sorotan

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak memberikan sambutan di depan parlemen, 10 Oktober. Pada hari Rabu (26 November), ia menyampaikan Buku Putih ke parlemen yang mengusulkan undang-undang anti-terorisme yang lebih keras. [Mohd Rasfan/AFP]

Malaysia usulkan undang-undang anti-terror baru

Pemerintah juga sedang memasang sistem penangkis online untuk menghentikan jihadis menyebarkan propaganda secara online dan melalui media sosial, dan warga Malaysia yang berperang di Suriah dan Irak akan menghadapi dakwaan di dalam negeri.

Jajak Pendapat

Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tidak mewakili kaum Muslim.

Asia Tenggara telah menjadi baik sumber maupun sasaran terorisme global. Kelompok afiliasi Al-Qaeda, yaitu Jemaah Islamiyah di Indonesia dan Malaysia serta Abu Sayyaf di Filipina, adalah beberapa di antara kelompok-kelompok regional yang meneror negara as