Presiden baru ini mengatakan kerja keras, persatuan dan gotong royong akan menghasilkan kesejahteraan nasional.
Tradisi Islam moderat dan toleran di Indonesia terancam oleh kelompok-kelompok garis keras yang memaksakan pandangan konservatif mereka pada orang lain dan mengintimidasi agama minoritas.
![Presiden Indonesia Joko "Jokowi" Widodo (ketiga dari kiri, barisan depan) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga dari kanan, barisan depan) berpose untuk difoto bersama dengan 34 anggota kabinet mereka di istana presiden di Jakarta pada tanggal 27 Oktober. Jokowi mengumumkan jajaran kabinetnya sehari sebelumnya. [Adek Berry/AFP]](/shared/images/2014/11/04/141104-ADITYA_ID_JOKOWI_CABINET2-100_67.jpg)
!["Tidak akan ada lagi bom di Indonesia," kata Chep Hermawan, seorang taipan dan pendukung kuat asal Indonesia untuk Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), ketika difoto di rumahnya di Cianjur. [Ismira Lutfia Trisnadibrata]](/shared/images/2014/10/31/141031-ISMIRA_ID_CHEPINTERVIEW-100_67.jpg)
![Para siswa mempersiapkan diri untuk menempuh ujian di Asia e University (AEU) di Kuala Lumpur pada bulan Agustus 2012. Para pejabat universitas Malaysia telah mulai memantau para mahasiswa, sebagai tanggapan terhadap sebuah insiden pada tanggal 4 Oktober di mana seorang mantan mahasiswa direkrut untuk bergabung dengan ekstremis melalui Facebook. [Saleed Khan/AFP]](/shared/images/2014/10/30/141029-HARIJANTO_MY_STUDENTMONITORING2-100_67.jpg)
![Puluhan ribu orang berkumpul untuk mendengarkan pidato pasca pelantikan Presiden Joko Widodo di taman Monas, Senin (20 Oktober). Rakyat Indonesia mengutarakan harapan akan pemerintahan yang berhasil tapi realistis mengingat tantangan yang dihadapi Jokowi. [Bay Ismoyo/AFP]](/shared/images/2014/10/23/141023-AMI_ID_JOKOWI2-100_67.jpg)
