Khabar Southeast Asia

  • English
  • Bahasa

Umat Muslim rayakan Idul Fitri di seluruh Asia Tenggara

Agustus 10, 2013

Para wanita menghadiri sholat pagi Idul Fitri di dekat pantai di Bantul, Yogyakarta, Kamis (8 Agustus). Puluhan juta umat Islam di seluruh Indonesia merayakan hari raya itu setelah berakhirnya Ramadhan. [Suryo Wibowo/AFP]

Para wanita menghadiri sholat pagi Idul Fitri di dekat pantai di Bantul, Yogyakarta, Kamis (8 Agustus). Puluhan juta umat Islam di seluruh Indonesia merayakan hari raya itu setelah berakhirnya Ramadhan. [Suryo Wibowo/AFP]

YALA, Thailand - Menandai berakhirnya puasa Ramadhan, umat Islam di seluruh Asia Tenggara merayakan Idul Fitri (8 Agustus) dengan sholat, pesta, dan karya amal.

Di wilayah Ujung Selatan Thailand yang mayoritas Muslim, para imam membagikan beras kepada orang miskin, sementara umat yang merayakan mengawali perayaan tiga hari itu dengan membayar zakat fitrah di masjid terdekat mereka. Ribuan orang menghadiri upacara di Pavilion Saladuduangjan di Yala, lapor Kantor Berita Nasional.

Sementara itu, di Kuala Lumpur, Yayasan 1Malaysia – yang diluncurkan oleh Perdana Menteri Najib Razak pada tahun 2010 – merayakan hari raya itu dengan himbauan untuk memperkuat ikatan persahabatan, antarras, dan kerukunan antaragama.

"Menghormati agama satu sama lain telah menjadi ciri masyarakat multiras kita. Merupakan tugas bagi setiap warga Malaysia, terlepas dari ras dan agamanya, untuk terus membangun rasa hormat di antara berbagai agama di negara kita yang multiagama," kata pengurus yayasan Tan Sri Lee Lam Thye, menurut The Borneo Post.

Di Filipina, ribuan umat Islam berkumpul di Masjid Emas Manila dan Pusat Kebudayaan pada hari Jumat untuk merayakan Idul Fitri. Mereka berdoa untuk persatuan nasional dan perdamaian di Mindanao, terutama mengingat pemboman baru-baru ini di Cagayan de Oro, Cotabato City, dan Cotabato Utara, demikian lapor situs berita Inquirer, mengutip pengurus Masjid Emas, Akmad Gegiling.

Philstar.com melaporkan bahwa sementara umat Muslim di Mindanao mengakhiri ibadah Ramadhan mereka pada waktu yang berbeda, mereka semua berdoa untuk perdamaian abadi dan berakhirnya siklus kekerasan di wilayah tersebut.

Di Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, dan beberapa menteri kabinet menyalami para pemudik awal pekan ini di beberapa stasiun kereta api dan bis utama di Jakarta, seraya menghimbau mereka untuk melaksanakan perjalanan yang aman, The Jakarta Post melaporkan.

Awal Tentang Kami Sanggahan +Fullsite