Pernyataan Menteri Dalam Negeri tentang FPI memicu kontroversi
Para tokoh agama, legislator dan rakyat biasa mengatakan Front Pembela Islam (FPI) harus dihukum, bukannya dihargai, karena mereka menggunakan kekerasan dan intimidasi.
Oleh Okky Feliantiar di Jakarta dan Yenny Herawati di Bandung, Jawa Barat
Indonesia baru-baru ini bergerak untuk meningkatkan peran militer dalam upaya penanggulangan teror. Apakah Anda setuju dengan peran militer yang lebih luas?
![Pemilik toko Syarifah Banun (kanan) mengurusi tokonya di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat pada tanggal 27 Oktober. Wanita keturunan Yaman berusia 47 tahun ini memulai bisnis pada tahun 2002 setelah kehilangan properti dan bisnis-bisnisnya dalam krisis keuangan 1997-1998. [Ismira Lutfia Tisnadibrata/Khabar]](/shared/images/2013/11/23/131123_ISMIRA_ID_HAJSOUVENIR_VG-100_67.jpg)
![Direktur Jendral Departemen Hubungan Masyarakat Apinan Juntarungsri menjelang pertemuan bulan lalu di Yala. Pada pertemuan tersebut Apinan dan para pejabat lainnya memutuskan untuk membangun jaringan TV 24 jam yang seluruhnya berbahasa Melayu untuk melayani pemirsa di Ujung Selatan. [Foto milik SBPAC]](/shared/images/2013/11/22/131122_RAPEE_TH_MALAYTV-100_67.jpg)
![Warga Kuala Lumpur Virgie Florendo (paling kanan) dan teman-teman memilah jenis sumbangan makanan kaleng dan pakaian untuk korban topan super Haiyan. Virgie yang berasal dari Manila tersebut meminta ayah mertuanya, seorang sopir taksi Malaysia, untuk membawa sumbangan tersebut ke Kedutaan Filipina. [Grace Chen/Khabar]](/shared/images/2013/11/21/131121_MY_GRACE_TYPHOON-100_67.jpg)
![Para korban selamat Haiyan mengantri untuk mendapat air minum di Palo, pinggiran Tacloban, pulau sebelah timur Leyte pada tanggal 17 November 2013. ASEAN dan Amerika Serikat telah bekerja untuk menjangkau jutaan korban dengan pengiriman makanan, air, dan obat-obatan. [Philippe Lopez/AFP]](/shared/images/2013/11/20/131120_ISMIRA_ID_ASEAN_US_VG1-100_67.jpg)
![Seorang pria mengecat pesan bertuliskan "Tolong SOS Kami Perlu Makanan” di lapangan basket di depan sebuah kapal yang terdampar di Anibong, Tacloban, Senin (11 November). Tiga hari sebelumnya, Topan Super Haiyan menghantam negara itu, menewaskan sekitar 10.000 orang, menyebabkan jutaan orang kehilangan rumah dan menyebabkan kerugian senilai ratusan juta dolar. Amerika Serikat dan PBB memobilisasi bantuan darurat sementara besarnya kehancuran ini mulai terlihat. [Noel Celis/AFP]](/shared/images/2013/11/16/131116-KSEA_HAIYANRESPONSE1_PE_PP-270_180.jpg)