Meskipun berhasil dalam mengendalikan terorisme, Densus 88 sedang menghadapi kritik karena tidak menangkap tersangka hidup-hidup.
![Perdana Menteri Najib Razak (tengah) berpartisipasi dalam pembukaan sidang umum tahunan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) pada tanggal 5 Desember di Kuala Lumpur. [Mohd Rasfan/AFP]](/shared/images/2014/02/08/140208-IMRAN-HARMONY-MY-100_67.jpg)
![Demonstran anti kekerasan di Narathiwat, Selasa (4 Februari), memegang spanduk bertuliskan: ”Warga Bajoh tidak membutuhkan kekerasan. Kita semua adalah saudara-saudari Muslim yang mencintai perdamaian dan kerukunan. Kami mengecam kelompok-kelompok yang menggunakan kekerasan terhadap orang yang tidak bersalah.” [Rapee Mama/Khabar]](/shared/images/2014/02/07/140207-RAPEE_TH_PROTEST1-100_67.jpg)
![Seorang wanita Muslim membaca Al-Qur'an di Mekah. Pemerintah Saudi baru-baru ini menyumbangkan 1.200 Al-Qur'an berbahasa Indonesia kepada polisi di Malang, Jawa Timur. [Mustafa Ozer/AFP]](/shared/images/2014/02/06/140206-OKKY_ID_SAUDIHELP-100_67.jpg)
![Seorang anggota Densus 88 membidik sebuah rumah di Bandung di mana para tersangka baku tembak dengan polisi pada tanggal 8 Mei 2013. Unit kontraterorisme ini menghadapi kritik karena konon menggunakan kekerasan yang berlebihan dalam operasinya. [Usep Usman Nasrullah/AFP]](/shared/images/2014/01/17/140117_ISMIRA_ID_DENSUS_VG1-100_67.jpg)
![Para korban selamat topan Haiyan bersiap menaiki pesawat C-130 milik Australia dan AS untuk meninggalkan Tacloban yang porak poranda karena badai pada tanggal 18 November. [Foto milik Marinir AS]](/shared/images/2013/11/26/131126-FORUM_TYPHOON2PE1_PP-270_180.jpg)