Setelah sepuluh tahun tinggal di permukiman sementara, banyak warga yang tergusur karena konflik telah meninggalkan harapan bisa kembali ke rumah mereka.
Oleh Petrus Oratmangun di Ambon dan Yenny Herawati di Madiun untuk Khabar Southeast Asia
Indonesia baru-baru ini bergerak untuk meningkatkan peran militer dalam upaya penanggulangan teror. Apakah Anda setuju dengan peran militer yang lebih luas?
![Mayuree Niyomdecha (kiri), dari Distrik Chana di Songkhla, menampilkan produk-produk halal yang dibuat oleh koperasi para ibu rumah tangga di desanya, di pameran Satu Tambon Satu Produk (OTOP) di Phuket pada akhir November. Berpartisipasi dalam pameran OTOP telah memberinya kesempatan untuk bepergian ke berbagai wilayah Thailand. [Somchai Huasaikul/Khabar]](/shared/images/2013/12/07/131206-STEPHEN_TH_OTOP1-100_67.jpg)
![Karla Susetya (kanan) dan temannya Dian berpose dengan tas buatan tangan di Madiun, Jawa Timur pada tanggal 9 Oktober. Karla dan para relawan lainnya membuat dan menjual tas tangan untuk membantu mendanai panti asuhan Yayasan Karena Kasih di Madiun. [Okky Feliantiar/Khabar ]](/shared/images/2013/12/06/131206_OKKY_ID_HANDBAGS-100_67.jpg)
![Separiano, tersangka dalam komplotan untuk mengebom Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta, berbicara pada hari pertama sidangnya di Jakarta pada tanggal 6 November. Dia mengatakan kepada pengadilan bahwa dia menggunakan uang yang disumbangkan selama kelompok studi Islam (Majelis Taklim) untuk membeli bahan peledak. [Bay Ismoyo/AFP]](/shared/images/2013/12/05/131205_OKKY_ID_REGROUP-100_67.jpg)
![Para korban selamat topan Haiyan bersiap menaiki pesawat C-130 milik Australia dan AS untuk meninggalkan Tacloban yang porak poranda karena badai pada tanggal 18 November. [Foto milik Marinir AS]](/shared/images/2013/11/26/131126-FORUM_TYPHOON2PE1_PP-270_180.jpg)