Ancaman teror yang berubah kembangkan peran baru untuk militer

Sebuah kesepakatan baru antara lembaga kontraterorisme Indonesia dan angkatan bersenjata telah mengundang pertanyaan di sebuah negara yang baru saja memeluk demokrasi. Tetapi para pendukung mengatakan bahwa Indonesia memerlukan strategi baru untuk menghadapi ancaman jihad yang gelap.

Oleh Andhika Bhakti untuk Khabar Southeast Asia di Jakarta

September 20, 2013

Jajak Pendapat

Apakah kelompok-kelompok ekstremis menyimpangkan makna jihad yang sebenarnya untuk merekrut pejuang untuk perang saudara Suriah?

Hasil Peninjauan

Rangkaian Foto

Mariyah Nibosu, yang suaminya ditembak mati pada tahun 2009 oleh orang-orang bersenjata tak dikenal, berdiri di luar rumahnya pada bulan September 2013 di 'desa janda' Rotan Batu yang dikelola negara, 20km dari Narathiwat. ”Para wanita sangat menderita di sini,” katanya. ”Tetapi kami tabah. Kami harus memberi makan anak-anak kami sendirian. Kami harus bertahan hidup.” [Christophe Archambault/AFP]

Sementara pemberontakan di Ujung Selatan di Thailand terus berlanjut, keluarga-keluarga menderita dan tabah