Memerangi ideologi ISIS dimulai di pesantren - khabarsoutheastasia.com

Memerangi ideologi ISIS dimulai di pesantren

Pemerintah bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk memastikan mereka tidak mengembangbiakkan ekstremisme.

Oleh Yenny Herawati untuk Khabar Southeast Asia di Madiun, Indonesia

Oktober 29, 2014

2 Komentar | Cetak | Email |

Menteri Dalam Negeri Indonesia Tjahjo Kumolo (kedua dari kiri) dan anggota lain dari Kabinet Presiden Joko Widodo berpose untuk media di istana presiden di Jakarta pada tanggal 26 Oktober. Sejak itu, Tjahjo menghadapi kecaman dari kelompok-kelompok Muslim konservatif KARENA mengusulkan untuk mengubah kolom agama pada KTP nasional. [Adek Berry/AFP]

Rakyat Indonesia perdebatkan usul perubahan KTP

Beberapa kelompok Muslim menyerang usulan menteri untuk tidak lagi mengharuskan rakyat Indonesia mengisi agama mereka di KTP yang dikeluarkan pemerintah.

Umat Kristen berbaris pada upacara pembukaan Sidang Raya ke-16 Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) di Nias, Sumatera Utara pada tanggal 11 November. Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan pidato pada hari itu dengan mengatakan pemberantasan kemiskinan dan ketidakadilan akan membantu memerangi radikalisme. [Yenny Herawati/Khabar]

Kalla: Radikalisme bertentangan dengan nilai-nilai Indonesia

Menghargai perbedaan merupakan salah satu dasar dari budaya Indonesia, kata wakil presiden yang baru, seraya meminta agar warga membantu membasmi radikalisme, kemiskinan dan ketidakadilan.

Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan kartu tunjangan kesehatan, kesejahteraan dan pendidikan yang dikeluarkan oleh pemerintah ke para penerima di Kantor Pos Pusat di Pasar Baru, Jakarta, pada 3 November. [Aditya Surya/Khabar]

Presiden Indonesia Jokowi luncurkan program kesejahteraan

Presiden baru ini menggulirkan program-program Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Berita Sorotan

Puluhan ribu orang berkumpul untuk mendengarkan pidato pasca pelantikan Presiden Joko Widodo di taman Monas, Senin (20 Oktober). Rakyat Indonesia mengutarakan harapan akan pemerintahan yang berhasil tapi realistis mengingat tantangan yang dihadapi Jokowi. [Bay Ismoyo/AFP]

Rakyat Indonesia berharap banyak dari presiden Jokowi

Presiden baru ini mengatakan kerja keras, persatuan dan gotong royong akan menghasilkan kesejahteraan nasional.

Terpopuler

Dikomentari
Dilihat
Diemail

Jaringan militan sedang membentuk diri, Malaysia memperingatkan

Jajak Pendapat

Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tidak mewakili kaum Muslim.

Rangkaian Foto

Umat Islam membaca Al-Qur'an di Masjid Agung Istiqlal pada 4 Mei di Jakarta, sebagai bagian dari "Satu Hari Satu Juz", sebuah program yang mendorong umat Islam untuk menjalankan hidup berdasarkan kitab suci agama Islam. Lebih dari 90% dari 250 juta penduduk Indonesia adalah Muslim moderat. [Adek Berry/AFP]

Kelompok garis keras Indonesia ancam toleransi

Tradisi Islam moderat dan toleran di Indonesia terancam oleh kelompok-kelompok garis keras yang memaksakan pandangan konservatif mereka pada orang lain dan mengintimidasi agama minoritas.