Kelompok garis keras Indonesia ancam toleransi

Foto dan tulisan oleh AFP dan oleh Yenny Herawati untuk Khabar Southeast Asia

2014-08-08

140808_tolerance_id_pe1

Umat Islam membaca Al-Qur'an di Masjid Agung Istiqlal pada 4 Mei di Jakarta, sebagai bagian dari "Satu Hari Satu Juz", sebuah program yang mendorong umat Islam untuk menjalankan hidup berdasarkan kitab suci agama Islam. Lebih dari 90% dari 250 juta penduduk Indonesia adalah Muslim moderat. [Adek Berry/AFP]

Aparat keamanan pemerintah daerah menyegel pintu masuk sebuah masjid Ahmadiyah di daerah Bekasi pada bulan April 2013. Ketegangan antara Sunni, Syiah dan Muslim Ahmadiyah meningkat di Indonesia. [AFP]

Polisi Syariah di Banda Aceh menghentikan seorang pengendara sepeda motor (kiri) pada 7 Mei karena dicurigai memakai celana jeans ketat dan tampil di depan umum tanpa jilbab. Pemerintah daerah mengeluarkan peraturan akhir tahun lalu yang bisa memberlakukan hukum syariah terhadap warga non-Muslim di Aceh. [Chaideer Mahyuddin/AFP]

Umat Katolik Roma membawa salib untuk misa Jumat Agung di Katedral Jakarta pada tanggal 18 April. Minoritas Kristen telah mengalami penutupan atau pembuldozeran tempat-tempat ibadah mereka karena intoleransi agama. [Romeo Gacad/AFP]

Seorang imam mengunjungi Julius Felicianus (kanan), direktur penerbit buku Kristen Galung Press, di ranjang rumah sakit di Yogyakarta. Julius terluka 29 Mei ketika sekelompok orang berpakaian gamis menyerang persekutuan umat Katolik di rumahnya di Sleman, Yogyakarta. [Yenny Herawati/Khabar]

Pelanggan menonton pertandingan Piala Dunia di sebuah kedai minum di Jakarta pada 29 Juni. Meskipun ada ancaman dari kelompok garis keras Muslim untuk menyerang kedai minum selama bulan Ramadhan, penggemar sepak bola terus berkumpul di tempat hiburan malam untuk menonton pertandingan tersebut. [Stefanus Ian/AFP]