<< Data untuk Kirimkan >>

Terbaru

Berita Singkat

  • Indonesia tangkap tersangka serangan terhadap polisi di tahun 2012

  • Filipina tuduh China tingkatkan ketegangan di kawasan

  • Militer Filipina menyatakan, NPA melanggar gencatan senjata di wilayah yang tertimpa Haiyan

  • Penang perkenalkan pasukan polisi yang semuanya wanita

  • Forum Budaya Dunia promosikan toleransi dan saling pengertian

  • Ribuan korban selamat Haiyan di Tacloban bersorak gembira sambut kemenangan Pacquiao

  • Letusan gunung berapi di Indonesia sebabkan ribuan orang mengungsi dan penerbangan tertunda

  • Dua warga Indonesia divonis hukuman penjara dan didenda atas perdagangan bayi

  • Pedagang gelap terkenal ‘Si Raja Kadal' kembali beroperasi di Malaysia

  • Pasukan Jepang kirim bantuan Haiyan ke Filipina

  • Pemerintah Filipina nyatakan jumlah korban tewas akibat topan lebih dari 5.200

  • Malaysia tingkatkan penegakan hukum terhadap narkoba dengan semakin banyak penangkapan dan penyitaan

  • Polisi Myanmar tangkap 3 orang atas rencana pemboman masjid

  • Rumah sakit darurat bantu misi bantuan untuk Filipina yang terus berlanjut

  • Filipina menanggung dampak kejatuhan ekonomi akibat topan super

  • PDI-P klaim adanya kampanye untuk memfitnah Jokowi

  • Polda Jakarta menangkap 16 orang terkait sindikat narkoba internasional

  • Rumah sakit baru perkuat hubungan antara Bangladesh dan Malaysia

  • Indonesia lakukan penangkapan terkait pembunuhan ulama Islam di Sampang

  • Malaysia salahkan Abu Sayyaf terkait pembunuhan dan penculikan wisatawan

  • Bantuan mulai diterima korban selamat topan Filipina

  • Lebih banyak kelompok separatis akan bergabung dalam perundingan damai Thailand

  • Hukum dan ketertiban kembali pasca topan di Filipina

  • Jumlah korban tewas akibat topan di Filipina capai 3.621

  • Pemberontak serang konvoi bantuan sementara pasukan Filipina menahan penjarah

  • Kapal induk AS tiba di Filipina di tengah meningkatnya bantuan internasional

  • 'Dalang' rencana pengeboman kedutaan Myanmar diadili di Indonesia

  • Para biksu Budha berunjuk rasa menentang rencana kunjungan OKI

  • Indonesia berikan bantuan $2 juta untuk korban Haiyan sebagai bagian dari upaya internasional

  • Delapan orang tewas tertindih ketika warga Filipina yang putus asa mencari bantuan akibat Haiyan

  • Pengadilan terhadap warga Indonesia yang berencana mengebom kedutaan Myanmar telah dimulai

  • Komunitas internasional kirim bantuan darurat ke Filipina yang menderita akibat badai

  • PBB prihatin atas penyebaran meth di Asia

  • Terduga pemimpin jaringan korupsi Filipina nyatakan diri tidak bersalah di depan Senat

  • Tersangka militan bunuh kepala desa Narathiwat

  • Warga Muslim Asia Tenggara rayakan Tahun Baru

  • Di Facebook, seorang warga Indonesia rencanakan serangan terhadap Kedutaan Myanmar

  • Pulo dan BIPP akan bergabung dalam putaran perundingan Ujung Selatan berikutnya

  • Malaysia keluarkan peringatan DBD setelah jumlah kasus melonjak

  • Partai Islam Malaysia PAS menangkan pemilu sela di Sungai Limau

  • Pekerja migran Filipina tuduh pejabat Saudi lakukan pelecehan

  • Indonesia ekstradisi anak tersangka dalang teroris ke Singapura

  • Dua orang tewas dalam serangan terpisah di Ujung Selatan

  • Hakim Agung Indonesia anjurkan fasilitas penjara terpisah untuk pecandu narkoba

  • Densus 88 Indonesia tahan 8 tersangka teroris

  • Puluhan ribu buruh mogok menuntut kenaikan upah di Indonesia

  • Pemberontak Filipina serang peternakan babi di Mindanao

  • Mantan teroris Indonesia katakan penjara adalah tempat strategis untuk rekrut anggota

Jajak Pendapat

Apakah kelompok-kelompok ekstremis menyimpangkan makna jihad yang sebenarnya untuk merekrut pejuang untuk perang saudara Suriah?

Hasil Peninjauan

Rangkaian Foto

Mariyah Nibosu, yang suaminya ditembak mati pada tahun 2009 oleh orang-orang bersenjata tak dikenal, berdiri di luar rumahnya pada bulan September 2013 di 'desa janda' Rotan Batu yang dikelola negara, 20km dari Narathiwat. ”Para wanita sangat menderita di sini,” katanya. ”Tetapi kami tabah. Kami harus memberi makan anak-anak kami sendirian. Kami harus bertahan hidup.” [Christophe Archambault/AFP]

Sementara pemberontakan di Ujung Selatan di Thailand terus berlanjut, keluarga-keluarga menderita dan tabah