Kaum muda Indonesia: kreativitas di tempat kerja

Oleh Khabar Southeast Asia

2013-05-14

130514_viana_id_entrep1

Para pelajar di Desa Banjaran Borobudur, Jawa Tengah, bekerja paruh waktu setelah sekolah membuat keramik. Mereka menggunakan uang pendapatan mereka untuk biaya sekolah dan untuk membantu keluarga mereka. [Okky Feliantar/Khabar]

Para wanita di Gresik, Jawa Timur, membuat talenan kayu, dengan dukungan Citra Pengusaha Mandiri, sebuah lembaga swadaya masyarakat setempat. Mereka telah berhasil memperkenalkan produk mereka di beberapa mal di Surabaya dan Jakarta. [Yenny Herawati/Khabar]

Industri kulit di Magetan, Jawa Timur, dikenal karena mutu dan keterjangkauan harganya. Para pengrajin, termasuk lebih dari 700 muda muda setempat, memproduksi tas, sepatu, dan sandal. [Yenny Herawati/Khabar]

Warga di Brebes, Jawa Tengah, membuat telur asin, industri rumah tangga yang berkembang di daerah itu dan banyak mempekerjakan kaum wanita dan anak muda. [Okky Feliantiar/Khabar]

Para anggota kelompok muda di Tepusen, Kabupaten Temanggung di Jawa Tengah, membuat dan memasarkan makanan ringan. [Okky Feliantiar/Khabar]

Kaum muda di Kecamatan Mundu, Cirebon, Jawa Barat, membuat produk dapur dari kayu, batu, dan pasir. Mereka bekerja setelah sekolah dan memasarkan produk mereka secara lokal. [Yenny Herawati/Khabar].

Produksi gula aren adalah industri rumah tangga dengan pasar yang luas di Belanda, Jerman, Amerika Serikat, dan Perancis. Masyarakat di Dono Harjo, Pacitan, Jawa Timur, telah menanggapi peluang tersebut dengan meningkatkan mutu gula aren organik. [Yenny Herawati/Khabar].

Para wanita di Magetan, Jawa Timur mengecat desain malam pada kain, yang merupakan tahap proses pembuatan batik yang rumit. Mereka bekerja untuk Batik Sidomukti, dan merupakan anggota kelompok perempuan, "Mukti Lestari". Batik buatan tangan mereka telah diimpor oleh berbagai negara termasuk Belanda, Jerman, dan Swedia. [Yenny Herawati/Khabar]

Enceng gondok banyak ditemukan di kolam dan sungai di sekitar Yogyakarta. Meskipun dianggap sebagai spesies pengganggu, masyarakat setempat menggunakannya untuk membuat produk seperti karpet, kursi, keranjang dan vas yang dijual secara lokal dan nasional. Para pekerja dalam industri ini berasal dari beragam usia, dari para murid yang bekerja paruh waktu hingga pensiunan yang senang bekerja. [Okky Feliantiar/Khabar].

Pengusaha di Sumedang, Jawa Barat, membuat keripik pisang. Para mahasiswa dari Universitas Sunan Kalijaga sedang melakukan tugas jaminan kualitas untuk membantu produk ini agar bisa bersaing di pasar internasional. [Andhika Bhakti/Khabar]