Ramadhan: saat refleksi dan kebersamaan

Oleh Khabar Southeast Asia

2013-08-07

130807_pe1_ramadan2013_andhika1

Seorang ibu mencuci rambut putrinya dengan abu jerami padi di Pabuaran, Jawa Tengah, satu hari sebelum Ramadhan. Tradisi ini konon membersihkan hati dan pikiran. [Andhika Bhakti/Khabar]

Anak-anak di Pacitan, Jawa Timur bermain kenthongan thek-thek, sebuah ansambel instrumen bambu tradisional, menjelang fajar pada tanggal 12 Juli. Selama Ramadhan, anak-anak mengelilingi desa, memanggil warga untuk sahur sebelum fajar. [Yenny Herawati/Khabar]

Anak-anak di Subang, Jawa Barat membangunkan umat Islam untuk sahur dengan parade obor menyala. Warga non Muslim juga berpartisipasi dalam acara tersebut. [Andhika Bhakti/Khabar]

Santriwati (dengan mikrofon) dan anak-anak lain dari Pesantren Bahrussyifa di Lumajang, Jawa Timur, bergiliran membaca Al-Qur'an di sebuah acara komunitas pada tanggal 17 Juli pada saat menunggu untuk berbuka puasa. [Yenny Herawati/Khabar].

Seorang wanita Aceh memberikan sedekah kepada seorang pria cacat pada tanggal 20 Juli di depan Masjid Baiturrahman di Banda Aceh. Islam mengajarkan umatnya untuk membantu orang lain, terutama yang kurang mampu - dan terutama selama bulan Ramadhan. [Nurdin Hasan/Khabar]

Di Selangor, Malaysia, pelukis Basuki Johari mengajar anak-anak untuk menggambar, memberikan kegiatan positif sementara masyarakat berpuasa. [Samuel Bahari/Khabar].

Komunitas pesepeda di Banyumas, Jawa Tengah, konvoi bersama-sama pada tanggal 20 Juli untuk memeriahkan bulan Ramadhan. [Yenny Herawati/Khabar]

Komunitas pemusik di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, bermain di Taman Suropati pada tanggal 21 Juli. Seluruh masyarakat - yang terkenal atas keragaman agama dan etnis - menikmati acara bersama-sama, sementara umat Muslim menunggu saat berbuka puasa. [Arsyadani/Khabar]

Warga di Klaten, Jawa Tengah, membawa keranjang makanan ke balai kota untuk acara makan istimewa atau Selamatan pada tanggal 17 Juli. Acara ini menyatukan warga untuk mengungkapkan ajaran Islam tentang perdamaian, harmoni, kasih, dan rasa hormat. [Okky Feliantiar/Khabar]

Orang-orang menyiapkan jus tebu di Taman Hussein Onn, Cheras di Selangor, Malaysia. Jus tebu adalah pilihan populer bagi umat Islam untuk berbuka puasa bersama dengan keluarga dan teman-teman. [Samuel Bahari/Khabar]

Warga Aceh membeli es campur - campuran kelapa, gula merah, dan puding beras - di pasar pinggir jalan Ulee Kareng di pinggiran Banda Aceh pada tanggal 21 Juli. Minuman manis ini biasanya disajikan sebagai hidangan pembuka untuk berbuka puasa. [Nurdin Hasan/Khabar]

Seorang relawan dengan Persatuan Pelajar & Mahasiswa Kristen (PPM) mengunjungi Panti Asuhan Muhammadiyah di Madiun, Jawa Timur, dengan hadiah dan makanan untuk membantu murid-murid di sana berbuka puasa pada tanggal 17 Juli. PPM dan anak-anak yatim kemudian berbuka puasa bersama. [Yenny Herawati/Khabar]

Umat Muslim menunggu azan Magrib, yang memperbolehkan mereka berbuka puasa selama bulan Ramadhan, di Masjid Cut Meutia di Jakarta. Masjid ini memberikan segelas air mineral dan bungkusan berisi tiga kurma, sesuai cara Nabi Muhammad untuk berbuka puasa. [Zahara Tiba/Khabar]

Warga berbuka puasa di Gereja Kristen Manahan (Gereja Kristen Jawa/GKJ) di Solo, Jawa Tengah. Selama Ramadhan, gereja memberikan 200-300 nasi bungkus setiap hari kepada mereka yang membutuhkan, dengan harga rendah - Rp 500 (kurang dari sepuluh sen) per porsi. [Okky Feliantiar/Khabar]

Masjid Cut Meutia di Jakarta bermandikan lampu berwarna-warni selama Festival Jazz Ramadhan tahunan, dari tanggal 19 sampai 20 Juli. Acara ini menarik para pengikut untuk shalat, berbuka puasa, dan menikmati malam musik bersama-sama. [Zahara Tiba/Khabar]